Halaman

Jumat, 19 Maret 2010

I A R - Indonesian Amateur Rocketry

IAR adalah sebuah organisasi peroketan amatir nusantara yang bertujuan untuk menyalurkan hobi dan bakat sekaligus bercita-cita agar dapat mengagkasa dengan roket yang dibuat secara amatir. IAR sendiri berarti "Indonesian Amateur Rocketry" bahasa Indonesianya peroketan amatir Indonesia yang telah berdiri sejak tanggal 7 februari 2010 dengan anggota para anak bangsa yang mengemari dunia peroketan nusantara.

Dengan berdirinya organisasi ini itu berarti kita dapat memperoleh bahan-bahan dan peralatan roket dengan mudah seperti KNO3 yang jelas-jelas dilarang pemerintah karena digunakan pula sebagai bahan dasar pembuatan bom dengan perijinan khusus kita dapat memperolehnya atau membawanya dan meracik bahan-bahan tersebut tanpa ada masalah dengan pihak yang berwajib.

Walaupun IAR masih belum mampu untuk bersain dengan organisasi peroketan negara lain tapi kami percaya bahwa kedepannya pasti akan bisa karena tekat yang membara dengan ilmu pengetahuan roket yang memadai untuk dikembagkan.
Kedepan IAR akan dikembagkan menjadi organisasi peroketan amatir nusantara yang dapat menasional dengan anggota dari daerah mana saja seluruh Indonesia yang dapat terhubunng satu sama lainnya dengan alat komunikasi masa kini.

Bagi siapa saja dapat bergabung dengan kami asalkan memiliki minat terhadap dunia kedirgantaraan khususnya peroketan tapi kami harus menyeleksi terlebih dahulu apakah anda layak bergabung dikarenakan ilmu ini bisa menjadi senjata yang dapat disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kami tunggu kehadiran anda di ajang komunitas pengemar peroketan amatir Indonesia.

Oleh Ahmad Sahwawi
Jl. Mahakam No. 102 RT. VI Sel. Mariam
Kec. Anggana Kab. Kutai Kartanegara 75381 Kalimantan Timur
email. Sahwawirocketry@ymail.Com
Telp. 085242888788 atau 081350319332

Roket Karya Amatir

Walaupun hanya amatir tetapi dapat memciptakan roket-roket yang memiliki bahan bakar terbaik di kalangan peroketan amatir lainnya. Dengan penelitian dan berbagai macam percobaan sehingga dapat melahirkan roket berkualitas luncur terbaik untuk jenisnya.

Roket Karya Amatir II

Roket-roket amatir Indonesia tak kalah dengan roket amatir dari negara pengembag roket lainnya terbukti dengan adanya berbagai klub dan organisasi peroketan nusantara yang berhasil meluncurkan roket jenis roket gula yang menjadi unggulan para mahasiswa dan warna Indonesia.

Meluncur Jauh

Roket dapat meluncur cukup jauh dengan propelan yang sesuai dengan komposisi sehingga membuat roket meluncur mulus dan berdampak pada jarak jangkau pada roket tersebut. Selain dari komposisi propelan, bentuk nosel juga sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan jarak jangkau pada roket oleh sebab itu bentuk nosel dibuat sangat mulus sudut geometrinya.

Meluncur Jauh II

Meluncur dengan baik sangat diharapkan keberhasilanya apalagi jika roketnya berukuran besar dengan dana yang tidak sedikit oleh karena itu para insinyur peroketan sangat berhati-hati sekali dalam perakitan roket pasalnya satu kesalah kecil saja dapat berakibat fatal pada roket tersebut akibatnya roket gagal dan biaya pun hilang tapi dari kegagalan itu dapat dipelajari kembali agar tidak gagal.

Cara Kerja Roket Padat

Walaupun prinsip kerja roket cair dan roket padat sama yakni menggunakan hukum Newton III dimana reaksi menghasilkan aksi tetapi dilihat dari bentuk bahan bakar (Propellant) sangat berbeda. Jika pada roket cair (liquid propellant) bekerja dengan cara mempompa oksigen dan fuel cair (seperti : Liquid oxygen, nitricalid, nitrogen tetroxide, hydrazine, alcohol, liquid hydrogen, RP-Kerosene dan aniline) ke dalam ruang pembakaran (combustion chamber) dengan menggunakan pompa turbo (turbo pump) yang dihasilkan dari turbin gas yang berputar sangat cepat sehingga oksigen dan fuel cair menghasilkan tekanan tinggi di dalam ruang pembakaran yang kemudian tekanan gas panas menghasilkan semburan gas panas yang selanjutnya melewati nozzle yang akan menambah kecepatan semburan gas panas dan akhirnya semburan gas panas melewati mulut nozzle untuk terlepas ke udara sebagai gaya dorong sehingga roket dapat terangkat ke atas. Pada roket berbahan bakar padat (solid propellant) dimana roket padat memamfaatkan raksi kimia dari beberapa komposisi bahan kimia (seperti : KNO3, Sorbitol, Ammonium nitrat, NaNO3, Glukosa, Aspal, dan HTPB) yang terbakar sangat cepat sebagai energi gaya dorong pada roket padat tersebut. Bahan bakar roket padat disimpan pada tabung motor roket dengan cara mencetak bahan bakar tersebut dan dibuat sebuah rongga tepat ditengah-tengah cetakan hingga membentuk lubang yang panjang sampai ke bagian atas. Rongga atau lubang silinder tersebut dinamakan combustion chamber yang berfungsi agar bagian bahan bakar menjadi lebih banyak terbakar sehingga daya dorong menjadi lebih besar yang proses pembakarannya mulai dari tengah yakni rongga ke arah samping bukan dari bawah ke atas jadi untuk memulai membakar bahan bakar padat harus pada bagian dalam atas rongga. Kesimpulannya adalah makin besar diameter tabung motor roket maka makin lama pembakaran yang terjadi sehingga roket dapat mengjagkau jarak maksimal.

Kosong

Kosong